Skip to main content

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Agama Islam merupakan Agama yang sangat memperhatikan penegakan amar makruf nahi munkar dan hidup sederhana, berani dan adil. Hal ini sangat penting dan tidak bisa ditawar bagi  siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan dalam melakukannya, sesungguhnya diantara amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah saling menasehati, mengajak kepada kebaikan, menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Allah Swt menjadikan rahasia kebaikan dengan menjadikan umat islam sebagi sebaik-baik umat, karena ia mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Gambaran yang jelas bahwa amar makruf nahi munkar bisa menyelamatkan orang-orang lalai dan orang-orang ahli ma’siat juga orang lain yang taat dan istikhomah bahwa sikap diam atau tidak perduli amar makruf nahi munkar merupakan suatu bahaya dan kehancuran ini tidak hanya mengenai orang-orang yang bersalah saja tetapi mencangkup semuanya baik dan buruk, yang taat dan yang jahat serta yang taqwa dan yang fasik.

B.    Rumusan Masalah

1.     Pengertian pola hidup sederhana ?

2.     Pengertian sifat keberanian ?

3.     Pengertian berlaku adil ?


4.      

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sederhana

1.     Pengertian Pola Hidup Sederhana[1]

Pola hidup sederhana terdiri atas dua pengertian pokok, yaitu  pola hidup dan sederhana .Pola hidup adalah cara kita berprilaku sehari-hari, sejak bangun tidur hingga tidur lagi,misalnya tidur,makan, mandi, berolahraga, dan belajar. Pola hidup dapat disamakan dengan kebiasaan. Bila kita memiliki kebiasaan buruk, berarti kita juga memiliki pola hidup yang buruk, begitu pun sebaliknya. Kebisaan yang baik menandakan kita telah melakukan polah idup yang baik.Sederhana adalah kebiasaan seseorang untuk berprilaku sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Sederhana dapat pu;a berarti tidak berlebih-lebihan atau tidak mengandung unsur kemewahan. Jadi, sederhana lebih ditekankan pada unsur kebutuhan dan kemampuan materi (keuangan).

2.     Ciri-Ciri Pola Hidup Sederhana

Hidup sederhana bukan berarti miskin atau hidup kikir. Hidup sederhana adalah hidup yangsesuai kebutuhan, tidak berlebihan. Namun karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda,ukuran sederhanauntuk tiap orang pun berbeda. Misalnya seorang pengusaha yang sehari-harinya selalu berpergian jauh tentu membutuhkan kendaraan berupa mobil atau sering naik  pesawat. Mobil dan pesawat bagi seorang pengusaha menjadi kebutuhan pokok. Namun bagi seorang yang tempat kerjanya dekat rumah, tentunya tidak membutuhkan mobil, apalagi naik  pesawat karena dia dapat berjalan kaki, naik sepeda atau naik motor. Bila pegawai tersebut tetap membeli mobil karena dia mampu, pegawai tersebut sudah berprilaku berlebihan atau tidak sederhana karena dia melakukan sesuatu yang tidak sesuai kebutuhan.

1.     Kebutuhan Primer 

Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dansifatnya wajib untuk dipenuhi.

2.           Kebutuhan Sekunder 

Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semuakebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnyamenunjang kebutuhan primer.

3.           Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder.

Islam tidak melarang umatnya memiliki harta sebanyak – banyaknya, bahkan sangat dianjurkan untuk berusaha sekuat tenaga mendapatkan harta yang banyak dan halal, dan menggunakannya sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Ada beberapa perilaku pola hidup sederhana orang muslim yang dapat diidentifikasi dalam perilaku kehidupan sehari – hari, diantaranya sebagai berikut :

a.           Tidak bersikap sombong dengan harta yang dimilikinya

Kebiasaan manusia, ketika memiliki suatu kelebihan selalu bersikap sombong dan angkuh. Namun, itu hanya dilakukan oleh orang – orang yang tidak beriman. Adapun bagi mereka yang memiliki keimanan yang kuat serta mengamalkan isi kandungan ayat Al-Qur’an, niscaya tidak bersikap sombong atas harta yang dimilikinya. Meskipun harta kekayaannya tersebut sangat melimpah ruah, tak terhitung jumlahnya dan tak ternilai harganya, namun ia tetap bersikap rendah hati, sopan dalam ucapan, santun dalam perbuatan, dan selalu bersikap dermawan kepada sesame. Dengan demikian, hartanya mendatangkan berkah dari Allah SWT.

b.     Menjadikan harta sebagai media untuk beribadah kepada Allah SWT.

Harta adalah titipan AllahSWT, yang harus digunakan sesuai dengan kehendak pemberinya. Seorang yang beriman dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an , niscaya menjadikan harta sebagai media untuk beribadah kepada Allah SWT, baik dengan cara bersedekah, berzakat, maupun cara – cara lainnya. Jadi, semakin banyak harta yang dimilikinya, akan semakin rajin ibadahnya kepada Allah SWT.

c.     Menjadikan harta sebagai media untuk mencari ilmu

Menyadari betapa pentingnya ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun umum, tentu setiap muslim wajib mencari ilmu dan mempelajarinya sepanjang hayat. Untuk mencari ilmu dip;erlukan biaya yang cukup, maka adanya harta kekayaan dapat digunakan sebagai media atau alat untuk mencari ilmu. Semakin banyak harta seorang muslim, hendaknya semakin tinggi ilmu dan pendidikan yang didapatnya. Sebab dengan harta itu, peluang untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan semakin terbuka luas.

d.     Menghindari sikap boros

Harta memang manis dan sangat menyenangkan. Kita dapat melakukan apa saja dengan harta yang dimiliki. Tetapi seorang muslim yang beriman dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an, niscaya tidak akan melakukan perbuatan foya–foya, hura–hura, dan menghambur-hamburkan harta yang dimilikinya. Melainkan semakin bertambah hartanya, hidupnya semakin sederhana dan hatinya semakin merendah. Ia akan menggunakan hartanya sesuai keperluan dan sesuai petunjuk Allah SWT.

B.    Berani (Syajaah)

1.     Pengertian Syajaah

Syaja’ah berarti berani yang berlandaskan pada kebenaran dan dilakukan dengan penuh pertimbangan.[2] Ukuran keberanian adalah terletak pada kekuatan hati dan kebersihan jiwa. Mengendalikan amarah adalah salah satu contoh keberanian yang lahir dari hati.

Bentuk-bentuk keberanian yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah :

a.     Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan. Seorang muslim harus berani membela agamanya hingga titik darah penghabisan dan mati syahid. Contohnya yaitu ketika Rasulullah melakukan perang Badar, dengan kekuatan personil 300 orangberani menghadapi musuh dengan kekuatan 1000 personil dan ternyata Rasulullah dan para sahabat berhasil mencapai kemenangan.

b.     Keberanian menyatakan kebenaran. Bahwasannya kabenaran harus disampaikan sekalipun mengandung resiko.

c.     Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah.

Menurut Raid Abdul Hadi, ada tujuh faktor yang meyebabkan seseorang memiliki keberanian.

a.     Rasa takut kepada Allah swt.

Takut kepada Allah swt membuat orang tidak takut kepada siapapun selama dia yakin bahwa yang dilakukannya adalah dalam rangka menjalankan perintah Allah swt. Allah berfirman :

Artinya :

(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.” (Q.S.AL-Ahzab:39)

b.     Lebih mencintai akhirat daripada dunia

Akhirat merupakan tujuan akhir dari setiap kehidupan manusia, dunia hanyalah jembatan menuju akhirat. Karena manusia tidak akan ragu untuk meninggalkan dunia yang fana ini asalkan mendapatkan kebahagiaan di akhirat.

c.     Tidak takut mati

Kematian merupakan sesuatu yang sudah pasti bagi makhluk hidup. Ketika ajal sudah datang maka tidak ada yang bisa mencegahnya.bagi seorang pejuang agama, kematian merupakan sesuatu yang didambakan. Semangat itulah yang menyebabkan para pejuang memiliki keberanian luar biasa.

d.     Tidak ragu-ragu

Yang menyebabkan manusia memiliki rasa takut adalah rasa keragu-raguan. Ketika seseorang sedang ragu akan kebenaran yang ia miliki, maka ia akan takut menghadapi resiko yang ada, begitu juga sebaliknya.

C.    Adil

1.     Pengertian Keadilan

Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dalam Al Quran, kata ‘adl disebut juga dengan qisth (QS Al Hujurat:9)[3] . Sedangkan dalam literature islam, keadilan dapat diartikan istilah yang digunakan untuk menunjukan pada persamaan atau bersikap tengah-tengah atas dua perkara.[4]

Sebagian ulama berpendapat bahwa: “Orang yang adil itu ialah orang yang jika marah, kemarahannya itu tidak menjerumuskannya kepada kebatilan. Dan apabila ia senang, kesenangannya itu tidak mengeluarkannya dari kebenaran." [5]

Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Mengapa Islam menganggap sikap adil itu penting? Salah satu tujuan utama Islam adalah membentuk masyarakat yang menyelamatkan; yang membawah rahmat pada seluruh alam –rahmatan lil alamin

Pertama, seorang muslim harus bersikap adil dan jujur pada diri sendiri, kerabat dekat , kaya dan miskin. Hal ini terutama terkait dengan masalah hukum. Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa berat dan sulit.

Kedua, keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Oleh karena itu, seorang muslim wajib menegakkan keadilan hukum dalam posisi apapun dia berada; baik sebagai hakim, jaksa, polisi maupun saksi.

Ketiga, di bidang yang selain persoalan hukum, keadilan bermakna bahwa seorang muslim harus dapat membuat penilaian obyektif dan kritis kepada siapapun. Mengakui adanya kebenaran, kebaikan dan hal-hal positif yang dimiliki kalangan lain yang berbeda agama, suku dan bangsa dan dengan lapang dada membuka diri untuk belajar serta dengan bijaksana memandang kelemahan dan sisi-sisi negatif mereka. Pada saat yang sama, seorang muslim dengan tanpa ragu mengkritisi tradisi atau perilaku negatif yang dilakukan umat Islam.

Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa seorang individu muslim yang berperilaku adil akan memiliki citra dan reputasi yang baik serta integritas yang tinggi di hadapan manusia dan Tuhan-nya. Karena, sifat dan perilaku adil merupakan salah satu perintah Allah (Qs Asy-Syura 42:15) dan secara explisit mendapat pujian (QS Al-A’raf: 159).

Perilaku adil, sebagaimana disinggung di muka, merupakan salah satu tiket untuk mendapat kepercayaan orang; untuk mendapatkan reputasi yang baik. Karena dengan reputasi yang baik itulah kita akan memiliki otoritas untuk berbagi dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dengan orang lain. Tanpa itu, kebaikan apapun yang kita bagi dan sampaikan hanya akan masuk ke telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan. Karena, perilaku adil itu identik dengan konsistensi antara perilaku dan perkataan.

2.     Konsep Keadilan dalam Islam

a.     Keadilan intelektual

Yaitu pemikiran seseorang yang berani menyatakan bahwa sesuatu sebagai kebenaran atau kesalahan yang secara objektif karena memang benar atau salah, bukan karena pertimbangan subjektif dan tendensial lain.

b.     Berlaku adil pada diri sendiri

Artinya menempati diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh, kukuh menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara daam kebaikan dan keselamatan. Jangan menganiayah diri sendiri dengan mengikuti hawa nafsu, minum-minuman keras, dusta, enggan berbuat baik dan jangan berbuat kemudharatan (keburukan) yang akibatnya akan buruk pula pada kesehatan, jiwa harta dan kehormatan diri. kita harus menjaga dan memelihara agar diri sendiri hidup selamat bahagia didunia dan diakhirat kelak. Kita harus jujur- terhadap diri sendiri, jika diri kita berbuat salah, kita harus berani mengoreksi.

c.     Berlaku adil kepada orang lain

Artinya menempatkan orang lain pada tempat yang sesuai, layak dan benar. Kita harus memberi hak orang lain dengan jujur dan benar, tidak mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimah. Tidak boleh menyakiti dan merugikan orang lain, baik berupa material maupun non material. Kalau kita menjadi hakim, putuskanlah perkara yang adil. Kalau menjadi pelayan masyarakat, maka layanilah itu dengan baik dan adil.

d.     Berlaku adil kepada makhluk lain.

Artinya dapat menempatkan pada tempat yang sesuai, misalnya adil pada binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut kebiasaan binatang tersebut. Jika memelihara binatang harus disediakan tempat dan maka nannya yang memadai. Jika binatang itu akan dimanfaatkan untuk kendaraan atau usaha pertanian, hendaknya dengan cara yang wajar, jangan member beban yang malampaui batas. demikian pua jika hendak dimakan, maka hendaklah disembelih dengan cara yang telah ditentukan oleh ajaran agama, dengan cara yang baik yang tidak menimbulkan kesakitan bagi binatang itu. Menjaga kelestarian lingkungan juga termasuk berbuat adil kepada makhluk lain.

3.     Keutamaan Berbuat Adil

Keutamaan berbuat adil adalah sebagai berikut ;

a.     Terciptanya rasa aman, tenang dan tentram dalam jiwa dan ada rasa khawatir kepada orang lain, karena tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain.

b.     Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, taat dan patuh kepada ALLAH SWT, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.

c.     Menciptakan ketenteraman dan kerukunan hidup, hubungan yang harmonis dan tertib dengan orang lain.

d.     Dalam memanfaatkan alam sekitar untuk kemasyalatan dan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Hidup Sederana berarti bersahaja, tidak belebih-lebihan, tidak boros, tidak berfoya-foya, hidup yang berkecukupan, hidup yang wajar, dan hidup esuai kebutuhan. Hidup sederhana didasari oleh suatu sikap mental yang rendah hati, sosial, dan tidak sombong.

Sifat syaja’ahbersedia bertanggung jawab atas segala perbuatannya dengan pikiran yang jernih serta harapan yang tidak putus. Keberanian tanpa pikiran yang jernih dan tanpa harapan adalah nekad atau berbuat maksiat, mencuri, berzina berjudi, membunuh, merampok bukanlah membabi-buta, bukan syaja’ah tapi tahawur  pemberani namanya. Tidak berbuat demikian bukan penakut, tetapi itulah yang disebut Pemberani. Berani mengendalikan diri walaupun betapa beratnya. Berhenti ditempatnya untuk mengatur strategi dan disaatnya maju dengan pertimbangan yang tepat.

keadilan merupakan tingkat tertinggi dalam menentukan segala bentuk permasalahan yang ada hubungannya dengan kepentingan orang banyak. Perintah berlaku adil pun mesti ditegakan dalam keluarga dan masyarakat muslim itu sendiri, bahkan kepada orang kafir pun umat islam diperintahkan berlaku adil.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Nata Abbudin, Akhlak Tasawuf ,Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab5-akhlak.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Adil#cite_note-1

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidup_sederhana Diakses tanggal 14 oktober 2013 jam 20.43

Qayyim Ibnu. Risalah Tabukiyah , Tahqiq Abu Abdirrahman Aqil bin Muhammad bin Zaid Al-Muqthiri Al-Yamani, cet. Ke-1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Hidup_sederhana Diakses tanggal 14 oktober 2013 jam 20.43

[2] http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab5-akhlak.pdf di akses pada tanggal 14 oktober jam 20.33

 

[3]  http://id.wikipedia.org/wiki/Adil#cite_note-1 di akses pada tanggal 14 oktober 2016 jam 20.30

[4]Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006) hlm. 143

[5] Ibnu Qayyim. Risalah Tabukiyah , (Tahqiq Abu Abdirrahman Aqil bin Muhammad bin Zaid Al-Muqthiri Al-Yamani, cet. Ke-1).hlm. 63

Comments

Popular posts from this blog

SEJARAH KERAJAAN SAMBAS    1.ASAL MULA SAMBAS Kesultanan Sambas sebuah Negeri berpenduduk mayoritas Etnis Melayu,dengan luas 20.940 km² ,bandingkan dengan kesultanan Brunai (5.765 km²). Pada tahun 1915 Negeri Sambas berpenduduk 130.000 jiwa,yang terdiri dari berbagai etnis atau suku kaum : -Orang Eropa 100 jiwa -Suku Dayak 26.000 jiwa -Orang Arab dan Timur asing lainya 270 jiwa -Cina (tionghoa) 30.000 jiwa -Melayu Jawa dan Bugis 67.000 jiwa Pada tahun 1988  Sambas berpenduduk 895.900 jiwa,dan merupakan sebuah kabupaten dibawah kedaulatan NKRI. Pada masa pemerintahan Sultan Muhhammad Syafi’uddin I yang dinobatkan pada tanggal 10 Zulhijjah hari Senin tahun 1040 H(9 Juli 1631 M ).nama Sambas sudah dipergunakan dan telah dipergunakan jauh sebelum itu GAMBAR 1. GERBANG DEPAN ISTANA SAMBAS Di era kerajaan Majapahit dizaman kekuasaan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada,kerajaan Sambas disebut sebut sebagai satu kerajaan di Borneo yang berada dibawah ke...

MAIN GULI

Istilah Dalam "Main Guli / Pal" Ini Mengingatkan Kita Akan Masa Lalu. Baca Istilah Dalam Main Guli Disini. Sambas Post- Istilah dalam permainan guli ini ditulis oleh Riecko Ananda ( pengguna facebook ). Seperti apa istilahnya, yuk kita simak. Check it out. Istilah dalam permainan kelereng ( Maing Pal/Maing Gulli ) dalam Bahasa Melayu Sambas. 1. Bah Pal/buah Pal atau Gulli ( kelereng/guli/gundu ). 2. Ninting/Nujju ( membidik kelereng lawan ). 3. Maccut/Simaccut ( membidik kelereng lawan dengan keras/kuat). 4. Nyumbat ( tepat pada sasaran ). 5. Ngintis ( bidikan mengenai sedikit sisi samping/atas kelereng lawan ). 6. Nginnal ( kelereng berputar ). 7. Tumbi' ( kelereng pada posisi teratas ). 8. Nguncang ( menempatkan posisi kelereng percis berdekatan dengan yang diinginkan ). 9. Efekkan ( jarak antara kelereng lawan hanya sejengkal ) 10. Kuccu' ( kebanggaan/kelereng yang menjadi kebanggan yang selalu dipakai dalam setiap permainan ). 11. Lansut ( membidik dengan keras...

makalah komunikasi lintas budaya

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Peristiwa-peristiwa perubahan kebudayaan selalu melanda semua bangsa dan negara di dunia, walaupun luas permasalahan dan tingkat permasalahan itu berbeda-beda             Secara umum  ada dua kekuatan   yang   menyebabkan timbulnya  perubahan sosial, hal yang pertama adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat.Hal kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun  persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan merekaSeberapa c...

makalah peta dakwah

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang                         Secara perlahan namun pasti, umat manusia menjalin hubungan mesra satu sama lain melalui perantaraan kecanggihan teknologi komunikasi. Sementara politik dan ekonomi secara kasat mata biasanya senantiasa mempertahankan berbagai ’jurang pertentangan’ di antara manusia. Inilah salah satu bentuk dari keajaiban peradaban kontemporer, dimana manusia dapat saling berbagi cerita dari ujung bumi yang satu ke ujung bumi lainnya dalam suatu hitungan sepersekian detik.                         Globalisasi menuntut pengintegrasian seluruh aspek kehidupan manusia di dunia, baik di bidang ekonomi, politik, social dan budaya. Globalisasi sejatinya adalah anak kandung dari kapitalisme. Kapit...

MAKALAH SEJARAH AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA

  PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Agama di dunia ada bermacam-macam yang diturunkan oleh Tuhan sehingga orang bebas memilih mana yang di anut dan di yakininya dan di anggap paling benar, salah satunya adalah agama kong hu cu tetapi sebenarnya khonghucu bukan salah satu agama, tetapi filsafat. Tapi sebagian orang berpendapat bahwa kong hu cu adalah suatu agama. Diantaranya orang tionghoa mereka mempercayai bahwa kong hu cu adalah suatu agama. Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius ) dalam bahasa Tionghoa , istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan dia hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang dia sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu ...

psikologi dakwah

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Dalam masyarakat modern, kedudukan dan peran psikologi dapat dikatakan sebagai sarana efektif berhasil tidaknya tujuan yang diharapkan, baik secara individu maupun secara kelompok, sebab psikologi memberikan suatu petunjuk yang berdasarkan berbagai macam teori tentang bagaimana seharusnya manusia berbuat untuk dirinya ataupun untuk masyarakat.             Di samping itu, psikologi memberikan pula cara-cara bagaimana yang lebih tepat dalam pemecahan masalah-masalah kemanusiaan, baik ia sebagai individu atau sebagai kelompok masyarakat, begitu pula dapat diterapkan dalam masalah agama, khususnya sebagai acuan metodologi dakwah, merupakan suatu yang tidak dapat ditinggalkan.             Dari segi psikologi bahwa dakwah dalam prosesnya dipandang seb...

MAKALAH MEMAHAMI AUDIENS DALAM KOMUNIKASI MASSA

  MEMAHAMI AUDIENS DALAM KOMUNIKASI MASSA A. Latar Belakang Kata audiens menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1955). Audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti pendengar radio atau penonton televisi. Dengan demikian Audiens dapat didefinisikan dalam beberapa aspek: aspek lokasi (seperti dalam kasus media lokal); aspek personal (seperti ketika media dicirikan dengan mengacu pada kelompok usia tertentu, jenis kelamin, keyakinan politik atau pendapatan); aspek jenis media yang dipakai (teknologi dan organisasi gabungan); aspek isi pesan (genre, materi pelajaran, gaya); aspek waktu ('primetime' dan ‘primetime’, penonton dan juga lama menonton). Sebelum media massa ada, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan. Setelah ada kegiata...

MAKALAH OPINI PUBLIK DALAM BINGKAI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

  OPINI PUBLIK DALAM BINGKAI PSIKOLOGI KOMUNIKASI A. Latar Belakang Opini adalah ekspresi atau pendapat seseorang atas suatu masalah yang bersifat kontroversial. Publik adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan,tetapi mereka melakukan interaksi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi. Alat- alat komunikasi yang digunakan seperti,surat kabar,radio, televisi, ataupun pembicaraan-pembicaraan pribadi yang berantai, sehingga secara umum , opini publik dapat di artikan sebagai pendapat sekelompok orang tentang sesuatu hal yang bersifat kontroversial dan menyangkut kepentingan umum. Pembentukan opini publik sangatv bergantung pada proses komunikasi. Masyarakat memperoleh pengetahuan atau informasi tentang persoalan yang terjadi di masyarakat melalui proses komunikasi. B. Rumusan Masalah 1. Memahami pengertian opini publik ? 2. Memahami proses pembentukan opini publik 3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi opini publik ?        ...

makalah retorika dakwah

Pengertian Da’i Secara Pribadi A.   Latar Belakang        Peran da’I sebagai tokoh masyarakat dalam pembangunan sangat penting, karena posisinya sebaga seorang “ opinion leader ” yaitu orang yang berpengaruh besar dalam mengambil keputusan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam hal ini adalah kesejahteraan untuk individu maupun kelompok.        Dalam lingkungan masyarakat, dibutuhkan peran da‘i   atau tokoh informal yang harus berperan untuk merangkul dan memberikan pemahaman keagamaan terhadap perubahan social masyarakat di desa tersebut. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Peran Da‘I Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat.        Keberhasilan dakwah akan sangat bergantung kepada bagaimana da’i tersebut berdakwah. Tidak hanya penguasaan materi yang diluar kep...