KOMUNIKASI
ORGANISASI
A. LATAR BELAKANG
Manusia di dalam kehidupannya
harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok
atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat
bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu
selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk
kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan.
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi
dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama
yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri
dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang
terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu,
untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi dapat
diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan
beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan
individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian komunikasi organisasi
2. Bagaimana strukur komunikasi dalam
organisasi
C. PENGERTIAN
KOMUNIKASI ORGANISASI.
Istilah
organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah
berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di
antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang
menamakannya sarana.
Everet M.
Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan
organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach,
mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan
sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari
tugas-tugas dan wewenang.
Korelasi antara
ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus
kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu
komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai,
bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah
untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi
tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi
dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
D. STRUKTUR KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Struktur jaringan komunikasi organisasi merupakan suatu
struktur saluran dimana informasi melewatinya dari individu yang satu ke
individu lainnya. Jaringan tersebut mangandung alur informasi, dan ia
mencerminkan interaksi formal antar anggota organisasi.[1]
Suatu jaringan dalam sosiologi lazim dikonsepsikan sebagai
suatu tipe hubungan antar actor degan ditandai oleh bentuk interaksi timbal
balik yang simetris. Setiap hubungan antara aktor yang terjalin dalam
masyarakat adalah suatu bentuk jaringan If (The Building Block Of Network),
karena itu dasar hubungan sosial yang berbeda akan melahirkan jaringan yang
berbeda pula (Usman-1991).Menurut Devito (1997)suatu jaringan lebih menekankan
pada struktur jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi.
Menurut Devito, ada 5 struktur jaringan komunikasi kelompok, diantaranya:
1. Struktur
Lingkaran
Dalam
struktur lingkaran, sebuah organisasi tidak memiliki pemimpin, semua anggota
posisinya sama, mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk
mempengaruhi kelompok. Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua
anggota bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi
tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada
setiap level, pada intinya setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota
lain disisinya.[2]
2. Struktur
Roda (Wheel Network)
Dalam
struktur roda, sebuah organisasi memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya
dipusat. Struktur ini memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan
masing-masing orang dari sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut adalah
peimpin. Orang (pemimpin) ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan
menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota
ini berkomunikasi dengan anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui
pemimpinnya. Orang yang berada ditengah (pemimpin) mempunyai wewenang dan
kekuasaan penuh untuk mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam
stuktur roda bisa dibilang cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup
masalah yang sederhana saja.[3]
3. Struktur
“Y” (Y Network)
Struktur
Y relative kurang tersentralasasi dibanding karakteristik individu dan perilaku
komunikasi dalam struktur roda. Tetapi lebih tersentralasasi dibanding dengan
pola lainnya. Jaringan Y memasukkan dua orang sentral yang menyampaikan
informasi kepada yang lainnya pda batas luar suatu pengelompokan. Pada jaringan
ini, seperti pada jaringan rantai, sejumlah saluran terbuka dibatasi, dan
komunikasi bersifat disentralisasi atau dipusatkan. Orang hanya bisa secara
resmi berkomunikasi dengan orang-orang tertentu saja. Dalam struktur Y
juga terdapat pemimpin yang jelas, tetapi semua aggota lain berperan sebagai
pemimpin kedua. Anggota ini dapat mengirim dan menerima pesan dari dua orang
lainnya, sedangkan ketiga anggota lainnya terbatas hanya dengan satu orang
saja.[4]
4. Struktur
Rantai (Chain Network)
Dalam struktur rantai dikenal komunikasi
sistem arus ke atas (upward)dan ke bawah (downward), yang artinya menganut
hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa
terjadinya suatu penyimpangan.
Sistem komunikasi dalam
struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang
paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat
juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah lebih berperan sebagai pemimpin
dari pada mereka yang berada diposisi lain. Dalam struktur ini, Sejumlah
saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi degan
orang-orang tertentu saja.[5]
5. Struktur
Bintang / Struktur Seluruh Jaringan (Pinwheel Network)
Struktur
ini juga hampir sama dengan struktur limgkaran. Dalam arti semua amggota adalah
sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota
lainnya. Pada jaringan pinwheel seluruh saluran terbuka. Setiap orang
berkomunikasi sengan setiap orang lainnya. Jaringan pinwheel ini memberikan
contoh suatu struktur komunikasi yang desentralisasi.
Jaringan
terpusat/sentralisasi dan desentralisasi memiliki kegunaan yang berbeda.
Sebagai contoh, struktur desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan
masalah secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara cepat.[6]
a. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi adalah ”siapa
berbicara dengan siapa atau kepada siapa” (Beebe dan Masterson, 1994).
Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan jaringan komunikasi sebagai suatu saluran
atau jalan tertentu yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke
orang lain. Kemudian Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa hubungan siapa
dengan siapa dapat diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang berguna untuk
menelusuri jaringan informasi ataupun difusi suatu inovasi.[7]
Salah satu cara untuk memahami
perilaku manusia adalah dengan mengamati atau memahami hubungan-hubungan
sosialnya yang tercipta karena adanya proses komunikasi interpersonal (Seliawan
1983). Oleh karena itu untuk memahami hubungan sosial yang demikian dapat
dipelajari melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut
serta dalam pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi
(Man Lin 1975, diacu dalam Setyanto 1993). Karena struktur hirarkinya yang
ketat, jarak fisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan yang besar dalam
kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan, maka
organisasi maka organisasi harus menciptakan jaringan komnunikasi yang beragam
(Baird, 1977; Kreps, 1990 dalam Devito 1997).[8]
Jaringan komunikasi adalah saluran
yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan
ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan
sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang
menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini
kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok
dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan
komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan
oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.[9]
1. Jaringan
Komunikasi Formal
Jaringan
komunikasi formal adalah pesan yang mengalir melalui jalan resmi yang
ditentukan oleh hierarki resmi atau organisasi atau oleh fungsi pekerjaan.
Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah
atau dari bawah keatas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada
tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang
mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi
yaitu :
a) Komunikasi Kebawah
Komunikasi
kebawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan
kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan
pesan pesan yang biasanya berkenaan dengan tugas tugas dan pemeliharaan. Pesan
tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, untuk merubah sikap,
membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena
salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan
mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan[10]
b) Komunikasi keatas
Yang
dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan
kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih
tinggi. Semua karyawan dalam suatu organisasi kecuali yang berada pada
tingkatan yang paling atas mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan dari
komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan
pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap
karyawan, tipe pesan adalah integrasi dan pembaruan.[11]
c) Komunikasi Horizontal
Komunikasi
horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang orang yang sama tingkatan
otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam
organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan
tugas tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah,
penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi[12]
2. Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan
komunikasi informal adalah Informasi yang mengalir ke atas ke bawah
ataupun secara horizontal. Tanpa memperhatikan hubungan posisi, kalaupun ada
mungkin sedikit. Karena komunikasi informal ini menyebabkan informasi pribadi
muncul dari interaksi di antara orang orang dan mengalir keseluruh organisasi
tanpa dapat diperkirakan.[13] Jaringan
komunikasi lebih dikenal dengan desas desus (grapevine) atau kabar angin.
Informasi yang mengalir dalam jaringan grapevine ini, kelihatannya berubah ubah
dan tersembunyi. Dalam istilah komunikasi grapevine dikatakan sebagai metode
untuk menyampaikan rahasia dari orang ke orang, yang tidak dapat diperoleh
melalui jaringan komunikasi formal. Komunikasi informal cenderung berisi
laporan rahasia mengenai orang dan kejadia kejadian yang tidak mengalir secara
resmi. Informasi yang diperoleh dari desas desus adalah yang berkenaan dengan
apa yang didengar atau apa yang dikatakan orang dan bukan apa yang diumumkan
oleh orang yang berkuasa.[14]
b. Saluran Komunikasi
saluran
adalah alat dengan mana suatu pesan berpindah dari komunikator kepada
komunikan.
· Macam
Saluran Komunikasi.
a) Saluran interpersonal
Adalah saluran
yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber dan penerima) antara dua
orang atau lebih. Misalnya rapat atau pertemuan kelompok, percakapan langsung,
pembicaraan dari mulut ke mulut, dan sebagainya.
b)Saluran media massa
Adalah alat-alat penyampai
pesan yang memungkinkan sumber mencapai suatu audiens dalam jumlah besar, yang
dapat menembus batasan waktu dan ruang. Misalnya radio, televisi, film, surat kabar,
buku, dan sebagainya.
c)
Saluran
lokal
Adalah saluran antara pribadi,
dan kontak-kontak langsung itu sebatas daerah atau system social itu saja.[15]
c.Arah Komunikasi
Arah komunikasi memiliki dua arah :
1. Vertical
Communication (komunikasi tegak)
2. Horizontal
Communication (komunikasi mendatar)
a) Vertical
Communication (komunikasi tegak) merupakan pengiriman dan penerimaan
pesan di antara level sebuah hirarki, ke bawah dan keatas.
1. Downward Communication (komunikasi kebawah)
Komunikasi
kebawah, terutama
mengkomunikasikan pesan dari yang memiliki kekuasaan kepada yang lebih sedikit
kekuasaannya; merupakan model umum komunikasi dalam sebuah organisasi.
Komunikasi ini melibatkan instruksi, anggaran yang disetujui atau tidak,
pernyataan kebijakan, variasi dalam standar prosedur operasi dan mencatat
perubahan-perubahan lainnya, pengumuman umum, pertemuan,ekspresi tujuan,
sasaran, dan pernyataan misi. Pesan-pesan ini mungkin dapat dikirimkan lewat
memo, email, catatan,dan saluran individu ke grup atau dari individu ke
individu; atau mereka mungkin saja dapat disampaikan tidak langsung melalui
orang lain dalam hirarki. Selama proses pengiriman, pesan asli dapat di edit,
ditambah, dikurangi, dijelaskan, atau bahkan diubah.[16]
2.
Upward Communication (komunikasi keatas)
Komunikai
keatas merupakan suatu kondisi
yang mungkin lebih penting dari downward
communication. Saluran upward communication membawa data dari pelanggan mengenai produksi barang dan
pelayanan, dan segala kebutuhan yang diperlukan untuk operasi organisasi dari
hari ke hari. Keterangan ini dapat digunakan bila
orang-orang yang berada di level atas di suatu organisasi adalah orang-orang
yang memiliki keterampilan mendengar, mengumpulkan feedback dan dapat
dipercaya. Bila tidak ada komitmen untuk melakukan pendekatan-pendekatan
seperti ini maka akan terjadi ”culture of silence” atau budaya diam dan atau ”culture of silos” yang mungkin berlaku, yang akan membawa konsekuensi dampak yang
serius untuk organisasi- dengan tanpa peringatan awal untuk menanggulangi
bencana, ini mungkin akan membawa krisis yang besar. Dalam beberapa situasi,
tidak ada berita merupakan berita yang sangat buruk, dan berita buruk adalah
tiada berita; staff pada level bawah akan segan untuk memberikan berita buruk,
yang mungkin vital bagi kehidupan organisasi, bila tidak didengar, lebih
parahnya dapat memancing kritik- sebuah budaya ”shoot the
messenger” .[17]
b)Horizontal
Communication (komunikasi mendatar)merupakan pengiriman dan
penerimaan pesan di antara individu dalam level yang sama dalam sebuah hirarkis.
Komunikasi horizontal terjadi antar rekan kerja. Anggota tim dan departemen
harus berkomunikasi untuk memperluas hubungan kerja mereka. Karena jalur
otoritas tidak berseberangan, maka komunikasi lateral ini lebih cepat daripada
komunikasi ke atas atau ke bawah secara hirarkis. Komunikasi horisontal terjadi
antara orang-orang yang pada tingkat yang sama atau orang-orang yang pada
tingkat yang berhubungan pada divisi yang berbeda dalam suatu organisasi.
Komunikasi horisontal yang efektif dapat membantu orang-orang untuk
mengkoordinasikan proyek menyelesaikan masalah, memberikan pemeriksaan
informasi, memecahkan konflik-konflik dan membuka jalan bagi terciptanya
hubungan-hubungan bisnis. Seringkali komunikasi horisontal terhalang karena
kecemburuan, hambatan spesialisasi teknis, atau lokasi yang terpisah dan
terlalu banyak arus informasi yang diterima pegawai untuk memproses data secara
tepat. Sebagi contoh, orang-orang pada suatu unit mungkin merasa bahwa mereka
bersaing dengan staf produksi untuk semua jenis „rembesan“ bonus, informasi,
posisi baru, dan sebagainyap dan mungkin berupaya membatasi jumlah informasi
yang dibagikan . oleh karena itu manajer yang berwawasan luas akan menciptakan
suatu lingkungan yang lebih menghargai suatu bentuk kerjasama daripada
persaingan jadi. Mereka berupaaya meningkatkan lingkungan komunikasi seluruh
organisasi. Pengenalan dan penghargaan terhadap suatu kelompok-suatu tim-
pegawai adalah satu cara untuk mendorong rasa jiwa kerja sama[18]
E. KESIMPULAN
Komunikasi
adalah proses penyampaian infromasi dari seseorang kepada orang lain. Dalam
organisasi, komunikasi sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan
harus terselenggara dengan baik dan efektif.Struktur jaringan komunikasi
organisasi merupakan suatu struktur saluran dimana informasi melewatinya dari
individu yang satu ke individu lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kasiinfo.blogspot.com/2009/08/jaringan-komunikasi-formal.
http://firenstory.blogspot.com/2010/02/struktur-jaringan-komunikasi-organisasi
http://riinezz.wordpress.com/2012/06/21/saluran-komunikasi/
http://adityajanata-softskill.blogspot.com/2012/12/pengertian-komunikasi-komunikasi
[1]http://firenstory.blogspot.com/2010/02/struktur jaringan
komunikasi organisasi
[2] Ibid,
[3] Ibid,
[4] Ibid,
[5] Ibid,.
[6] Ibid,.
[7] http://adityajanata softskill.blogspot.com/2012/12/pengertian
komunikasi komunikasi.
[8]Ibid,
[9] Ibid,
[10] http://kasiinfo.blogspot.com/2009/08/jaringan
komunikasi formal.
[11] Ibid,.
[12] Ibid,.
[13] Ibid,.
[14] Ibid,.
[16] http://aliyahnuraini.wordpress.com
[17] Ibid,.
[18] Ibid,.
Comments
Post a Comment