Skip to main content

MAKALAH SEJARAG AGAMA KRISTEN PROTESTAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan bersamaan dengan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tentu saja pengetahuan manusia juga ikut meningkat. Tapi dengan meningkatnya pengetahuan manusia hal ini dapat menyebabkan menurutnya norma-norma kita selain itu juga hal-hal tersebut. Membawa dampak negatif diantaranya munculnya agma-agama baru di dunia. Agama yang di anut umat manusia terbagi menjadi 2 yaitu:

Agama yang hak dan agama yang Batil Agama terdiri dari dua unsur pokok aqidah keyakinan yang merupkan konsekwesi logis dari perinsip Agama tersebut, oleh karna itu penyusun membuat makalah tentang agama Kristen protestan.

B.    Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian Agama Kristen Prostetan .
  2. Apa sejarah perkembangannya.
  3. Sumber-sumber hukum dan cara beribadahnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Agama Kristen Protestan

Agama Kristen mengandung arti orang yang di terapi “yaitu orang yang di gosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian). Jadi kata Kristen mengandung arti orang-orang yang telah di baktiskan dengan perminyakan suci itu. Dengan pembaktisan tersebut. Orang telah di akui sah sebagai pengikut kristus orang yang di terapi sesuai dengan kitab injil sebagai berikut “dan tiada engkau beri orang sucimu” dalam kalangan umat Kristen terdapat juga berbagai aliran dan golongan yaitu bukan sedikit pula jumlahnya aliran-aliran itu timbul karna perbedaan paham tantang ketuhanan tritunggal, tentang injil, tentang hak kekuasaan gereja, dan pendeta yaitu salah satunya adalah Agama Kristen Protestan.

Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau demonisasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya kata protestan berarti pro ”testanum yang berarti kembali ke injil (testanum) pada tahun 2005 ± 5,9% (14.276.459). dari 241.973.879 penduduk Indonesia beragama protestan.

B.    Ciri-ciri agama protestan.

Kristen protestan memiliki dua ciri khas yang paling menonjol.

1.     Pembenaran karna iman dan asas protestan dalam konsepsi protestan iman bukan sekedar masalah kepercayaan, yaitu di terimanya suatu pengetahuan sebagai hal yang pasti, tanpa perlu ada bukti.

2.     Iman adalah suatu tanggapan seluruh dari manusia, yang dalam kata-kata Emil Bruner disebut suatu keseluruhan tindakan dari seluruh pribadi “dengan demikian iman menyangkut suatu garak naik dari pikiran = hususnya suatu keyakinan akan kekuatan kreatif tuhan yang tidak terbatas yang berada di mana-mana.

 

 

 

C.    Sejarah perkembangan Kristen Protestan.

Perkembangan Kristen protestan Jumlah penganut Kristen protestan 12 Juta orang kira-kira 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Agama Kristen protestan di bawah naungan belanda dalam abad 18 dan 19 orang-orang belanda muncul pada akhir abad ke 16 keseluruh wilayah Indonesia pada tahun 1602 bergabunglah kelompok dengan belanda menjadi sebuah persekutuan perdagangan dengan nama VOC. Berdasarkan perjanjian dengan Negara belanda mereka boleh membentuk membuat pasukan sendiri, mengumumkan perang, Membuat perjanjian dan mencetak mata uang sendiri, dan berdasarkan perjanjian ini juga VOC harus melakukan segala sesuatu untuk menyebarkan agama protestan di bawah pemerintah VOC. Kegiatan agama katolik di larang tetap keadaan ini berubah stelah kekuasaan VOC berakhir pada abad ke-18.

a.      Sumber-sumber agama Kristen protestan

Sumber-sumber hukumnya Al-Qitab Injil Al-Qitab, di sebut di dalam Kitab injil yohanes, pasal 14 ayat 28 yesus berkata =………..sebab Bapak lebih besar dari pada aku”. Pasal 10 ayat 29 bapak yang memberikan, mereka kepadaku pasal 5 ayat 30 aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri, aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar dan juga ysusu tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah tuhan disebut didalam Kitab injil yohanes.

b.     Cara beribadah Agama Protestan

Cara-cara beribadah tempat peribadatan Agama Protestan adalah Gereja. Gereja adalah Gereja, Greja di gunakan sebagai tempat pertemuan untuk melaksanakan kebaktian bersama seauai dengan ibadah Agama Kristen. Adapun gereja dalam Agama Kristen disebut gereja reformasi, nama reformasi ini ada hubungannya dengan cita-cita yang terkandung dalam gereja ini ialah cita-cita mengadakah pembaharuan terhadap agama Kristen supaya kembali kepada ajaran asli kitab dan ajran yesus kristus. Cara-cara beribadahnya tersebut sebagai berikut :

1)    Penjamuan suci merupakan upacara makan minum yang pernah dilakukan oleh yasus kristus.

2)    Sakramen pembaktian protestan atas orang-orang yang telah mencapai usia dewasa dengan memandikan mereka.

D.     Sejarah Penjajahan Agama Protestan

Pada tahun 1878 Nomensen berulang kali meminta kolonial Belanda agar selekasnya menaklukan Silindum menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda Dosen Universitas Hawai Manoa USA Prof Uli Kojo, yang sudah lama dikenal sebagai peneliti isu-isu kebatakan, mengungkapkan hasil penelitian sejarah bahwa ternyata Nomensen pembawa Agama Kristen Protestan ke wilayah tanah batak memiliki peran dalam menaklukan tanah batak menjadi wilayah yang di kuasai pemerintah kolonial belanda hal ini di katakan Prof Uli Kojok sepekan lalu di Medan seperti di kutip blog berita dari kantor berita antara.

Pemerintah belanda akhirnya mengabulkan permintaan nomensen sehingga terbentuk kualisi jending pemerintah kolonial belanda sangat sukses karena kedua belah pihak memiliki musuh yang sama yakni raja singa maha raja yang di ucap sebagai ”musuh bubuyutan”. Pemerintah belanda dan jending kristen.

Bersama-sama mereka untuk mematahkn perjuangan di singa mangaraja modern. Sementara pihak Jending di beakli pengetahuan adat istiadat dan bahasa batak toba berkata pengetahuan dan bahasa, pihak jending sangat sukses meyakinkan ratusan raja di tanah batak agar nenyerah.

Perang batak atau di kenal perang singa mangajraja pada tahun 1967 dengan tewasnya tokoh spiritual itu dan untuk selanjutnya penjajahan di tanah batak dimulai oleh pemerintah colonial belanda jelas prof. Uli Kojok

Sementara menurut sejawaran Universitas Negeri Medan, Dr. Phil Ichwan Ajhari, ada pihak yang merasa kontro versi dalam perang tobat, satu yang terjadi 1878, yaitu perang antara penginjil dalam melakukan tanah batak dalam hubungan Singa Maharaja XII.

Hubungan Singa Maharaja Xll dengan jending menjadi persoalan peka karena sebagian orang batak memeluk agama Kristen dan menganggap Linomensen sebagai apostel atau rosul orang batak sedangkan singa mangraja XII di anggap sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah pada 9 November 1961. yang menjadi pertanyaan adalah bagai mana kalau kedua pahlawan kalau keduaduanya dianggap sakral oleh orang batak itu kenyataan saling bermusuhan ”katanya”.

Selanjutnya pada tahun 1982 Dr. WB Sidjabal, menulis buku berjudul” Aku Sisinga Maharaja : arti hstoris, politik, ekonomi dan neligius” di mana si singa Maharaja Xll berusaha keras meluruskan dilemma itu dengan mendamaikan kedua tokoh sakral tersebut, dengna sangat jelasia memperlihatkan sikap Pro Jending, Pro Singa Mangaraja dan anti belanda, jelasnya dalam bukunya itu di jabarkan bahwa Belanda sebagai orang yang cerdik memiliki tangan kotor hendak memanfaatkan Nomensen menggunakan tindakan keganasan, mengadakan kegiatan ganas dan semuanya didorong oleh militer/keserakahan ekonomi militer dalam rangka penjajahan.

Pasal 14 ayat 24 taurot “ aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk mengenapinya, karena aku berkata kepadamu sesungguhnya sebelum lenyap langit dan bumi ini, satu ititkpun tidak akan ditindakan dari hukun taurot sebelum semuanya terjadi.

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian mengenai agama Kristen protestan. dapat di simpulkan bahwa Agama ini adalah salah satu dari Agama yang ada di Indonesia, dan penganut dari agama ini tidak sedikit. Agama Kristen Protestan tidak luput dari perjuangan. dan mempunyai sejarah-sejarah tertentu yang dapat menarik perhatian dari para pemeluknya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

K. H. Agus Hakim. 1961. Perbandingan Agama. Bandung ; CV. Diponegoro.

H. M. Arifin. Prof. M.ed. 2002. Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar. Jakarta ; PT. Golden Trayon Press.

Comments

Popular posts from this blog

SEJARAH KERAJAAN SAMBAS    1.ASAL MULA SAMBAS Kesultanan Sambas sebuah Negeri berpenduduk mayoritas Etnis Melayu,dengan luas 20.940 km² ,bandingkan dengan kesultanan Brunai (5.765 km²). Pada tahun 1915 Negeri Sambas berpenduduk 130.000 jiwa,yang terdiri dari berbagai etnis atau suku kaum : -Orang Eropa 100 jiwa -Suku Dayak 26.000 jiwa -Orang Arab dan Timur asing lainya 270 jiwa -Cina (tionghoa) 30.000 jiwa -Melayu Jawa dan Bugis 67.000 jiwa Pada tahun 1988  Sambas berpenduduk 895.900 jiwa,dan merupakan sebuah kabupaten dibawah kedaulatan NKRI. Pada masa pemerintahan Sultan Muhhammad Syafi’uddin I yang dinobatkan pada tanggal 10 Zulhijjah hari Senin tahun 1040 H(9 Juli 1631 M ).nama Sambas sudah dipergunakan dan telah dipergunakan jauh sebelum itu GAMBAR 1. GERBANG DEPAN ISTANA SAMBAS Di era kerajaan Majapahit dizaman kekuasaan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada,kerajaan Sambas disebut sebut sebagai satu kerajaan di Borneo yang berada dibawah ke...

MAIN GULI

Istilah Dalam "Main Guli / Pal" Ini Mengingatkan Kita Akan Masa Lalu. Baca Istilah Dalam Main Guli Disini. Sambas Post- Istilah dalam permainan guli ini ditulis oleh Riecko Ananda ( pengguna facebook ). Seperti apa istilahnya, yuk kita simak. Check it out. Istilah dalam permainan kelereng ( Maing Pal/Maing Gulli ) dalam Bahasa Melayu Sambas. 1. Bah Pal/buah Pal atau Gulli ( kelereng/guli/gundu ). 2. Ninting/Nujju ( membidik kelereng lawan ). 3. Maccut/Simaccut ( membidik kelereng lawan dengan keras/kuat). 4. Nyumbat ( tepat pada sasaran ). 5. Ngintis ( bidikan mengenai sedikit sisi samping/atas kelereng lawan ). 6. Nginnal ( kelereng berputar ). 7. Tumbi' ( kelereng pada posisi teratas ). 8. Nguncang ( menempatkan posisi kelereng percis berdekatan dengan yang diinginkan ). 9. Efekkan ( jarak antara kelereng lawan hanya sejengkal ) 10. Kuccu' ( kebanggaan/kelereng yang menjadi kebanggan yang selalu dipakai dalam setiap permainan ). 11. Lansut ( membidik dengan keras...

makalah komunikasi lintas budaya

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Peristiwa-peristiwa perubahan kebudayaan selalu melanda semua bangsa dan negara di dunia, walaupun luas permasalahan dan tingkat permasalahan itu berbeda-beda             Secara umum  ada dua kekuatan   yang   menyebabkan timbulnya  perubahan sosial, hal yang pertama adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat.Hal kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun  persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan merekaSeberapa c...

makalah peta dakwah

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang                         Secara perlahan namun pasti, umat manusia menjalin hubungan mesra satu sama lain melalui perantaraan kecanggihan teknologi komunikasi. Sementara politik dan ekonomi secara kasat mata biasanya senantiasa mempertahankan berbagai ’jurang pertentangan’ di antara manusia. Inilah salah satu bentuk dari keajaiban peradaban kontemporer, dimana manusia dapat saling berbagi cerita dari ujung bumi yang satu ke ujung bumi lainnya dalam suatu hitungan sepersekian detik.                         Globalisasi menuntut pengintegrasian seluruh aspek kehidupan manusia di dunia, baik di bidang ekonomi, politik, social dan budaya. Globalisasi sejatinya adalah anak kandung dari kapitalisme. Kapit...

MAKALAH SEJARAH AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA

  PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Agama di dunia ada bermacam-macam yang diturunkan oleh Tuhan sehingga orang bebas memilih mana yang di anut dan di yakininya dan di anggap paling benar, salah satunya adalah agama kong hu cu tetapi sebenarnya khonghucu bukan salah satu agama, tetapi filsafat. Tapi sebagian orang berpendapat bahwa kong hu cu adalah suatu agama. Diantaranya orang tionghoa mereka mempercayai bahwa kong hu cu adalah suatu agama. Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius ) dalam bahasa Tionghoa , istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan dia hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang dia sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu ...

psikologi dakwah

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Dalam masyarakat modern, kedudukan dan peran psikologi dapat dikatakan sebagai sarana efektif berhasil tidaknya tujuan yang diharapkan, baik secara individu maupun secara kelompok, sebab psikologi memberikan suatu petunjuk yang berdasarkan berbagai macam teori tentang bagaimana seharusnya manusia berbuat untuk dirinya ataupun untuk masyarakat.             Di samping itu, psikologi memberikan pula cara-cara bagaimana yang lebih tepat dalam pemecahan masalah-masalah kemanusiaan, baik ia sebagai individu atau sebagai kelompok masyarakat, begitu pula dapat diterapkan dalam masalah agama, khususnya sebagai acuan metodologi dakwah, merupakan suatu yang tidak dapat ditinggalkan.             Dari segi psikologi bahwa dakwah dalam prosesnya dipandang seb...

MAKALAH MEMAHAMI AUDIENS DALAM KOMUNIKASI MASSA

  MEMAHAMI AUDIENS DALAM KOMUNIKASI MASSA A. Latar Belakang Kata audiens menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1955). Audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti pendengar radio atau penonton televisi. Dengan demikian Audiens dapat didefinisikan dalam beberapa aspek: aspek lokasi (seperti dalam kasus media lokal); aspek personal (seperti ketika media dicirikan dengan mengacu pada kelompok usia tertentu, jenis kelamin, keyakinan politik atau pendapatan); aspek jenis media yang dipakai (teknologi dan organisasi gabungan); aspek isi pesan (genre, materi pelajaran, gaya); aspek waktu ('primetime' dan ‘primetime’, penonton dan juga lama menonton). Sebelum media massa ada, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan. Setelah ada kegiata...

MAKALAH OPINI PUBLIK DALAM BINGKAI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

  OPINI PUBLIK DALAM BINGKAI PSIKOLOGI KOMUNIKASI A. Latar Belakang Opini adalah ekspresi atau pendapat seseorang atas suatu masalah yang bersifat kontroversial. Publik adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan,tetapi mereka melakukan interaksi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi. Alat- alat komunikasi yang digunakan seperti,surat kabar,radio, televisi, ataupun pembicaraan-pembicaraan pribadi yang berantai, sehingga secara umum , opini publik dapat di artikan sebagai pendapat sekelompok orang tentang sesuatu hal yang bersifat kontroversial dan menyangkut kepentingan umum. Pembentukan opini publik sangatv bergantung pada proses komunikasi. Masyarakat memperoleh pengetahuan atau informasi tentang persoalan yang terjadi di masyarakat melalui proses komunikasi. B. Rumusan Masalah 1. Memahami pengertian opini publik ? 2. Memahami proses pembentukan opini publik 3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi opini publik ?        ...

makalah retorika dakwah

Pengertian Da’i Secara Pribadi A.   Latar Belakang        Peran da’I sebagai tokoh masyarakat dalam pembangunan sangat penting, karena posisinya sebaga seorang “ opinion leader ” yaitu orang yang berpengaruh besar dalam mengambil keputusan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam hal ini adalah kesejahteraan untuk individu maupun kelompok.        Dalam lingkungan masyarakat, dibutuhkan peran da‘i   atau tokoh informal yang harus berperan untuk merangkul dan memberikan pemahaman keagamaan terhadap perubahan social masyarakat di desa tersebut. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Peran Da‘I Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat.        Keberhasilan dakwah akan sangat bergantung kepada bagaimana da’i tersebut berdakwah. Tidak hanya penguasaan materi yang diluar kep...