BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.Secara umum manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi danpengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen juga berfungsi
di dalam proses pengorganisasian media massa. Media
adalah bentuk jamak dari medium yang
berarti tengah atau perantara. Massa
berasal dari bahasa Inggris yaitu massa
yang berarti kelompok atau kumpulan.
Ilmu organisasi merupakan bagian
dari ilmu administrasi karena organisasi merupakan salah satu unsur
administrasi. Pembahasan terhadap setiap unsur administrasi tersebut
memunculkan ilmu tersendiri sebagai bagian atau cabang dari ilmu administrasi.
Ilmu organisasi merupakan kelompok pengetahuan yang mempelajari bentuk-bentuk
kerjasama atau bentuk-bentuk perserikatan. Oleh karena itu pokok-pokok
soal yang dibahas di dalamnya adalah aspek-aspek yang berhubungan dengan kehidupan dan perkembangan organisasi itu.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian manajemen media ?
2. Menjelaskan Fungsi manajemen media ?
3. Menjelaskan pengertian organisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Media Massa
Manajemen Media Massa dalam ilmu
manajemennya di cirikan sebagai seni untuk mengetahui animo serta keinginan
massa atas informasi tertentu yang menjual untuk dihadirkan ke hadapan
khalayak. Dalam kaidah keilmuan jurnalistik terkini, membutuhkan informasi yang
dipolakan, dicirikan serta diteliti untuk menjadi focus dalam kajian tersebut.
Ini berlaku bagi media apa saja baik cetak ataupun elektronik.Media Massa
memiliki satu tujuan pasti yakni menjual informasi bagi khalayak. Karena
strategisnya fungsi informasi bagi masyarakat, maka usaha media massa selalu
berkembang seiring dengan tumbuhnya ekonomi. Dalam menjual informasi, ada
keunikan tersendiri dalam segi manajemen media massa. Karena ini bisnis menjual
informasi yang diolah dengan cara jurnalistik, maka sebaiknya yang menjadi
manajer media masa adalah orang-orang jurnalistik, yakni orang-orang yang
memiliki kemampuan di bidang ilmu jurnalistik secara formal.
Dalam Manajemen Media Massa ada
proses terpenting pada elemen yang terkandung di dalamnya. Elemen yang
terpenting itu adalah survey. Survey merupakan elemen terpenting karena
menjadikan seseorang di dalamnya atau organisasi yang menganut paham tersebut
menjadi tahu bagaimana selera dan target pasar/khalayak,mengerti dan paham
bagaimana keadaan kompetitor perusahaan apakah mermbahayakan atau tidak
sehingga memacu perusahaan kita lebih maju dan berkembang sesuai yang kita
harapkan. Survey juga merupakan awal dari sebuah proses management media massa
untuk mencapai kesuksesan.
Manajemen media massa mewadahi 6M dan
berfungsi sebagai alat pencapai tujuan dengan memanfaatkan SDM, sarana dan
prasarana. 6M itu terdiri dari :
1. Men (wartawan, pemred, editor, karyawan, petugas, dll),
2. Money (donator, pribadi, modal, kredit, bank),
3. Materials (kertas, tinta, ATK, peristiwa, bahan iklan),
4. Machine (mesin cetak, computer, printer, kamera, gadget, tape
recorder),
5. Methode (peliputan peristiwa, rapat redaksi, rapat kerja
perusahaan, teknik pemasaran produk),
6. Market (khalayak).
B. Fungsi Manajemen Media Massa
1.
Planning
Planning merupakan kegiatan untuk menyusun rencana. Menyusun rencana berarti
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat
membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan
terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Dalam
perencanaan, ada proses seperti :
a.
Pemilihan atau
penetapan tujuan dari organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode, anggaran dan standar yang dibuthkna untuk mencapai
tujuan.
b.
Perencanaan
juga memutuskan apa yang harus terjadi di masa depan (hari ini, minggu
depan, bulan depan, tahun depan, setelah lima tahun) dan membuat rencana untuk
dilaksanakan.
2.
Organizing
Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu
sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur
tersebut. Tujuannya adalah membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah dalam melakukan pengawasan
dan menentukan apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian juga membuat penggunaan maksimal
dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan baik.
Pengorganisasian seperti:
a.
Penentuan
sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi
b.
Perencanaan dan
pengembangan suatu organisasi
c.
Penugasan
tanggung jawab tertentu
d.
Pendelegasian
wewenang yang di[perlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
3.
Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha-usaha organisasi. Artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan (leadership).
4.
Controlling
Controlling adalah
proses pengawasan performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya
perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan pada media massa.
Seorang pemimpin dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional
perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar
mengevaluasinya.
C. Pengertian Organisasi
Dikatakan organisasi jika ada
aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mncapai tujuan
bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena
jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi.[1]Organisasi
berasal dari kata Organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya
tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan
disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Function”
mengemukakan bahwa : “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau
lebih”.
2. James D. Mooney mengatakan bahwa : Organisasi adalah setiap bentuk
kerjasam untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Herbert A. Simon (1958) mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap
peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban
atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4. secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan
atau berkatian untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,
koordinasi dan pengawan dalam usaha mencapai tujuan.
Menyangkut hal itu pengertian
organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah
setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah
struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemengang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama.[2]
D. Manajerial Organisasi Media
Seperti
jabatan lainnya, menjadi manajer tidaklah semudah yang diperkirakan seseorang
sebelumnya menjadi karyawan biasa. Untuk menjadi seorang manajer yang sukses,
ia harus memiliki sejumlah kompetensi umum dan khusus.
Kemampuan
manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan
para bawahan ke arang pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Dalam
organisasi yang berukuran besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontrak
dengan seluruh bawahan relatif sangat kecil. Lebih-lebih dalam organisasi yang
besar yaitu organisasi yang ruang lingkup operasinya nasional atau
internasional. Dengan demikian, kegiatan mengintegrasikan, mengoordinasikan dan
menggerakkan para bawahan oleh manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian
wewenang kepada manajer dan manajer pengawas.[3]
Kemampuan
manajerial tidak begitu saja muncul. Kemampuan ini lahir dari suatu proses yang
panjang yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan
belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh mana kelompok kerja yang
dipimpinnya mampu berkinerja secara optimal. Dalam hal ini, manajer di semua
tingkatan haru mampu menunjukkan bahwa mereka sanggup dekat secara emosional
dengan bawahan sehingga bawahan memberikan dukungan dengan komitmen yang kuat
pada kelompok kerjanya.
Dalam
suatu kelompok kerja, tidak jarang kita jumpai manajer yang tidak menghasilkan
kinerja optimal bagi kelompok yang dipimpinnya. Banyak hal yang menyebabkan
seorang manajer tidak menghasilkan kinerja yang diharapkan dalam memimpin
kelompoknya. Antara lain karena ia;
1. Kurang
memahami kinerja yang diharapkan dari posisinya sebagai seorang pimpinan
kelompok kerja;
2. Kurang
memahami peran manajerial yang disandangnya;
3. Tidak
mempunyai keterampilan manajerial yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja
manajerial yang ditargetkan;
4. Lemah
dalam hal memotivasi atau menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya.
1. Organisasi Media Cetak
a. Pemimpin Umum
Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya
penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Dapat melimpahkan
pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang
menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Perusahaan sepanjang
menyangkut pengusahaan penerbitan.
b. Pemimpin
Redaksi
Pemimpin Redaksi (Pemred, Editor in
Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian
sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang
dipimpinnya. Di surat kabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan
mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau
komandan. Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas
penulisan dan isi Tajuk Rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk
Opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh
Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang
Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun — dengan seizin dan
sepengetahuan Pemimpin Redaksi— yang mampu menulisnya dengan menyuarakan
pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
c.
Sekretaris Redaksi
Seorang Sekretaris Redaksi memiliki tugas
sebagai berikut:
1.
Menata dan
mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan
pemberitaan
2.
Menghubungi
sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan
undangan, wawancara, dan kunjungan kerja
3.
Menyimpan
salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan kerja para wartawan
dalam meliput satu acara yang mengharuskan membuat tanda pengenal seperti
menyiapkan
4.
Menyediakan
peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat tulis, dan note
book
5.
Menata
keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang rapat.
6.
Mengatur
jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat final.
d.
Redaktur Pelaksana
Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur
Pelaksana (Redaktur Eksekutif, Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama
dengan Pemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung
aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.
e.
Redaktur
Redaktur
(editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah
melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan
naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut
Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena
bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang
redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri,
olahraga, dsb. Karena itu ia dikenal pula dengan sebutan “Jabrik” atau
Penanggung Jawab Rubrik.
f.
Koordinator Liputan
Koordinator Liputan memiliki tugas sebagai
berikut:
1.
Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai
acara: seminar, press conference, acara DPR dll
2.
Membuat mekanisme kerja komunikasi antara
redaktur dan reporter
3.
Memberikan lembar penugasan kepada
reporter/wartawan dan fotografer
4.
Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan
kepada setiap reporter
5.
Memantau tugas-tugas harian para
wartawan/reporter
6.
Melakukan komunikasi setiap saat kepada
para redaktur, reporter/wartawan, dan fotografer
7.
Memberikan penilaian kepada reporter/wartawan
secara kuantitas maupun kualitas
g.
Reporter
Di bawah para
editor adalah para reporter. Mereka merupakan “prajurit” di bagian redaksi.
Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
h.
Redaktur Bahasa / Korektor Naskah
Seorang
Redaktur Bahasa / Korektor Naskah memiliki tugas sebagai berikut:
1.
Memeriksa,mengedit, dan menyempurnakan naskah
sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2.
Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam
bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jurnalistik
3.
Mengubah pengulangan kata-kata yang sama
dalam satu tulisan, sehingga kalimat dalam naskah menjadi bervariasi.
4.
Mengedit penggunaan logika bahasa, alur naskah
5.
Menyeragamkan style penulisan masing-masing
redaktur, sehingga gaya penulisan seluruh naskah menjadi sama
6.
Memeriksa naskah kata per kata,
penggunaan titik, koma, tanda seru, titik dua.
7.
Mengedit penggunaan kata yang berasal dari
bahasa asing, bahasa daerah, bahasa slank sehingga mudah dimengerti
pembaca.
i.
Fotografer
Fotografer
(wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek
tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat
wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisan
(reporter).
j.
Koresponden
Selain
reporter, media massa biasanya juga memiliki Koresponden (correspondent) atau
wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota
lain (daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat.
k.
Kontributor
Kontributur
atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur
organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk
kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para
sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan karya sastranya
(puisi, cerpen, esai) ke sebuah media massa.
l.
Riset, Pustaka, dan Dokumentasi
Bagian Riset,
Pustaka, dan Dokumentasi memiliki tugas sebagai berikut:
1.
Mencari data-data, artikel, tulisan yang
dibutuhkan untuk sebuah penulisan oleh reporter, redaktur, redaktur pelaksana,
dan Pemimpin Perusahaan.
2.
Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan
dengan tugas dan kerja para wartawan
3.
Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap
hari dan menyimpannya dengan baik sesuai aturan
4.
Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan
dokumentasi perusahaan lainnya seperti barter majalah, koran, tabloid, dan
buku.
5.
Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila
dalam melaksanaan tugas menemukan data-data atau informasi penting
m.
Artistik
Bagian Artistik
memiliki tugas sebagai berikut:
1.
Merancang cover atau kulit muka
2.
Membuat dummy atau nomor contoh sebelum produk
di cetak dan dijual ke pasar
3.
Mendesain dan melay out setiap halaman dengan
naskah, foto, dan angka-angka
4.
Mengatur peruntukan halaman untuk naskah
5.
Menulis judul berita,anak judul, caption
foto, nama penulis pada setiap naskah
6.
Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor
volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit pada setiap edisi
n.
Pracetak
Bagian Pracetak
memiliki tugas sebagai berikut:
1.
Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin
redaksi ke percetakan untuk dicetak
2.
Mengawasi proses pencetakan di percetakan
3.
Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari
percetakan
4.
Bersama dengan bagian distribusi, segera
mengedarkan produk tersebut ke pasar
o.
Pemimpin Perusahaan
Pemimpin
Perusahaan berada dibawah Pemimpin Umum, sejajar dengan Pemimpiin
Redaksi. Kalau Pemimpin Redaksi hanya berurusan dengan masalah keredaksian,
maka Pemimpin Usaha khusus berurusan dengan masalah komersial.
Pemimpin
Perusahaan bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran
(marketing) atau penjualan (selling) media massa. Pemimpin Usaha ini membawahi
Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer Sirkulasi / Distribusi, dan
Manajer HRD (Human Resource Development).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Media Massa memiliki
satu tujuan pasti yakni menjual informasi bagi khalayak. Karena strategisnya
fungsi informasi bagi masyarakat, maka usaha media massa selalu berkembang
seiring dengan tumbuhnya ekonomi. Dalam menjual informasi, ada keunikan
tersendiri dalam segi manajemen media massa. Karena ini bisnis menjual
informasi yang diolah dengan cara jurnalistik, maka sebaiknya yang menjadi
manajer media masa adalah orang-orang jurnalistik, yakni orang-orang yang
memiliki kemampuan di bidang ilmu jurnalistik secara formal.
Manajemen media massa mewadahi 6M
dan berfungsi sebagai alat pencapai tujuan dengan memanfaatkan SDM, sarana dan
prasarana. 6M itu terdiri dariMen (wartawan, pemred, editor, karyawan,
petugas, dll), Money (donator, pribadi, modal, kredit, bank), Materials (kertas,
tinta, ATK, peristiwa, bahan iklan), Machine (mesin cetak,
computer, printer, kamera, gadget, tape recorder), Methode (peliputan
peristiwa, rapat redaksi, rapat kerja perusahaan, teknik pemasaran
produk), Market (khalayak).
Struktur Organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan dianatara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mesiono. Manajemen dan Organisasi, ( Bandung
: Citapustaka Media Perintis, 2010 )
bancar.files.wordpress.com/2009/01/tugas-individu-uts-struktur-organisasi.doc
syahputrafun.woedpress.co.id/2015/05/manajemen-media-massa.html
[1] Mesiono. Manajemen dan Organisasi,
( Bandung
: Citapustaka Media Perintis, 2010 ) hlm. 39
[2] bancar.files.wordpress.com/2009/01/tugas-individu-uts-struktur-organisasi.doc di akses pada tanggal 1 november 2016 jam 20.14.
[3] syahputrafun.woedpress.co.id/2015/05/manajemen-media-massa.html di akses pada 1 november 2016 jam 20.16
Comments
Post a Comment