DAKWAH SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
A. Latar Belakang
Dakwah adalah bagian dari term kata yang khusus dan melekat
dalam Islam, akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya kata dakwah juga
dipakai oleh masyarakat di luar Islam untuk berjuang atau mengajak umatnya
dalam menyeru kebaikan serta memperkuat akidahnya. Dakwah yang demikian
merupakan bentuk bagian komunikasi yang dipergunakan oleh agamawan dengan
memaknai bahwa pentingnya keberadaan dakwah dalam keberlangsungan umat dan
kehidupan manusia sepanjang masa. Dalam konteks Islam, khususnya pada saat perjuangan
Rasulullah saw dalam menegakan panji Islam maka dakwah adalah cara atau
strategi yang atraktif. Dakwah Rasululullah saw yang berlangsung dan terjadi
ketika di Mekkah dan Madinah membawa dampak positif bagi akselerasi penyebaran
agama serta perkembangan kuantitas umat muslim saat itu.
Setiap orang memiliki hasrat untuk berbicara,
mengungkapkan pendapat dan memperoleh informasi. Kalau diperhatikan secara
seksama dan mendalam maka pengertian dakwah itu tidak lain adalah komunikasi.
Hanya saja secara khusus dibedakan dengan bentuk komunikasi yang lainnya,
terletak pada tujuan yang akan dicapai.
Dalam perspektif islam, setiap muslim adalah komunikator
dakwah karena pada hakikatnya dakwah merupakan kewajiban individual setiap
muslim. Dakwah sudah pasti komunikasi tepatnya komunikasi yang persuasif,
karena pada hakikatnya tujuan dakwah aadalh mengajak, yakni mengajak orang lain
untuk mempercayai dan mengamalkan ajaran agama islam. Tujuan dari komunikasi
mengaharapkan adanya partisipasi dari komunikan atas ide-ide atau pesan-pesan
yang disampaikan oleh komunikator sehingga dengan pesan yang disampaikan
tersebut terjadilah perubahan tingkah laku yang diharapkan. Ciri khas yang
membedakan terletak pada pendekatannya yang dilakukan secara persuasif dan juga
tujuannya yaitu mengharapkan terjadinya perubahan atau pembentukan sikap dan
tingkah laku sesuai dengan ajaran-ajaran agama islam. Atas dasar inilah dapat
dikatakan bahwa dakwah itu merupakan proses komunikasi, tetapi tidak semuanya
proses komunikasi merupakan proses dakwah.
B. Pengertian Dakwah
Secara
terminologi dakwah islam telah banyak didefinisikan oleh
para ahli, Sayyid Qutb memberi batasan dengan “mengajak”atau “menyeru”kepada
orang lain untuk masuk kedalam jalan Allah
SWT. Bukan untuk mengikuti dai atau sekelompok orang.[1]
Tetapi mengingat bahwa proses memanggil dan menyeru tersebut juga merupakan
suatu proses penyampaian (Tabliqh) atau pesan-pesan tertentu, maka dikenal juga
istilah mubaligh yaitu orang yang berfungsi sebagai komunikator untuk
menyampaikan pesan kepada pihak komunikan.
Dengan demikian Sehingga
definisi dakwah dapat kita rumuskan sebagai berikut : “segala usaha dan kegiatan yang disengaja dan direncanakan dalam bentuk
wujud dari sikap, ucapan, dan perbuatanyang mengandung ajakan dan seruan
langsung ataupun tidak langsung ditujukan kepada perorangan atau masyarakat
bahkan golongan agar terpanggil hatinya kepada ajaran islam untuk dipelajari,
dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari”.
C. Proses Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik
individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak
komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak
dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang
pertama pada saat ia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi[2].Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari Bahasa Latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis
ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha
yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis
merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi
adalah manusia.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua, secara primer dan
proses komunikasi secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menterjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Sedangkan
proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena
komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya
banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
dan banyak lagi, adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
D. Dakwah Sebagai Proses Komunikasi
Dakwah sebagai proses informasi nilai-nilai keislaman membutuhkan apa yang
dinamakan proses pengkomunikasian. Kandungan ajaran islam yang didakwahkan
merupakan sekumpulan pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada manusia. Disinilah
berlaku pola proses dakwah dengan proses komunikasi. Apalagi bahwa
ajaran-ajaran keagamaan tidak semuanya berupa bentuk keterangan yang gamblang.
Sebaliknya kebanyakan pesan keagamaan justru berupa lambang-lambang atau
simbol-simbol yang harus diuraikan dan diinterpretasikan, agar dapat dipahami
oleh manusia. Dakwah dalam kerangka proses
komunkasi inilah yang didalam berbagai istilah islam disebut sebagai tabligh,
yang menjadi inti dari komunikasi dakwah tabligh sendiri
diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau risalah keagamaan, melalui
berbagai metode, bermacam media, sehingga manusia yang menjadi sasarannya dapat
menerima dan memahami pesan dari tabligh tersebut, baik dalam bentuk feedback
langsung (menolak atau menerima), atau responsi perbuatan langsung.
Setiap orang memiliki hasrat untuk berbicara,
mengungkapkan pendapat dan memperoleh informasi. Kalau diperhatikan secara
seksama dan mendalam maka pengertian dakawah itu tidak lain adalah komunikasi.
Hanya saja secara khusus dibedakan dengan bentuk komunikasi yang lainnya,
terletak pada tujuan yang akan dicapai.
Dalam perspektif islam, setiap muslim adalah komunikator
dakwah karena pada hakikatnya dakwah merupakan kewajiban individual setiap
muslim. Dakwah sudah pasti komunikasi tepatnya komunikasi yang persuasif,
karena pada hakikatnya tujuan dakwah aadalh mengajak, yakni mengajak orang lain
untuk mempercayai dan mengamalkan ajaran agama islam. Tujuan dari komunikasi
mengaharapkan adanya partisipasi dari komunikan atas ide-ide atau pesan-pesan
yang disampaikan oleh komunikator sehingga dengan pesan yang disampaikan
tersebut terjadilah perubahan tingkah laku yang diharapkan. Ciri khas yang
membedakan terletak pada pendekatannya yang dilakukan secara persuasif dan juga
tujuannya yaitu mengharapkan terjadinya perubahan atau pembentukan sikap dan
tingkah laku sesuai dengan ajaran-ajaran agama islam. Atas dasar inilah dapat
dikatakan bahwa dakwah itu merupakan proses komunikasi, tetapi tidak semuanya
proses komunikasi merupakan proses dakwah.
Dakwah itu suatu bentuk proses komunikasi yang khas, yang
dapat dibedakan dari bentuk komunikasi yang lainnya. Yaitu dalam komunikasi
dakwah memiliki 4 dimensi komunikasi dakwah yaitu lisan, karya, keteladanan dan
orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
1.
Mengingatkan orang akan nilai-nilai
kebenaran dan keadilan dengan lisan
2.
Mengkomunikasikan prinsip-prinsip islam
melalui karya tulisnya
3.
Memberi contoh keteladanan akan
perilaku atau akhlak yang baik
4.
Bertindak tegas dengan kemampuan fisik,
harta dan jiwanya dalam menegakkan prinsip-prinsip ilahi.
Ciri khas
dakwah islam adalah tidak bisa dilakukan dengan paksaan tetapi dengan
penuh kedamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan sebagaimana
makan islam itu sendiri. Bahkan Rasulullah mengajarkan kita bagaimana
berkomunikasi dengan baik yaitu dengan.
1.
Qulil haqqa walaukana murran
(katakanlah apa yang benar walaupun pahit rasanya)
2.
Falyakul khairan auliyasmut (katakanlah
bila benar kalu tidak bisa lmaka diamlah)
3.
Laa takul qabla tafakur (janganlah berbicara
sebelum berfikir terlebih dahulu)
E. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan
di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya komunikasi yang baik merupakan
komunikasi yang bisa memberikan kesan makna yang mendalam bagi para
pendengarnya. Artinya, pesan yang terkandung dalam komunikasi tersebut mudah
untuk dicerna dan disampaikan.
Tujuan Dakwah secara luas adalah menegakkan ajaran islam
kepada setiap insani sehingga ajran tersebut mampu mendorong perbuatan yang
sesuai dengan ajaran islam. Sedangkan secara sederhana, tujuan komunikasi
dakwah secara umum adalah mengubah perilaku sasaran dakwah agar mau menerima
ajaran islam dam mengamalkannya dalam tataran pribadi ,kehidupan sehari-hari
baik yang berkaitan dengan maslah pribadi, keluraga maupun sosial
kemasyarakatan agar terdapt kehidupan yang penuh keberkahan serta memperoleh
kebaikan didunia dan diakhirat serta terbebas dari azab neraka.
DAFTAR PUSTAKA
Ilaihi, M.A Wahyu, Komunikasi dakwah, Cet,1 Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2010
Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan
hubungan masyarakt,Cet,2 Jakarta, Bumi Aksara, 2008
Comments
Post a Comment